41 Bayi Komodo Diselundupkan, Pemprov NTT Kritik Pengawasan Pengelola Taman Nasional
MADU4D - Terungkapnya penyelundupan reptil Komodo ke luar negeri oleh Polda Jawa Timur, membuktikan kurangnya pengawasan maupun pengamanan di dalam aera Taman Nasional Komodo.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, memberi apresiasi kepada Kepolisan Daerah Jawa Timur, karena berhasil mengungkap kasus penyelundupan 41 bayi Komodo.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur berharap, pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur cepat mengungkap jaringan kasus ini, sehingga bisa diketahui siapa otak dibalik penyelundupan binatang purba yang diakui oleh dunia melalui Unesco.
Melihat beragam kasus yang terjadi di Taman Nasional Komodo, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, secepatnya memberikan kewenangan kepada pihaknya untuk mengelola karena dinilai kurangnya pengawasan maupun pengamanan.
Baca Juga : Kakak Pertama Luna Maya Jauh Lebih Mempesona
“Faktor utama adalah pada pengelolanya, pengelola Taman Nasional Komodo sendiri. Kenapa? karena memang mereka yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk mengelola itu, dan ketika terjadi itu maka yang bertanggung jawab adalah kita sebagai pengelola itu, ada apa di sana,” kata Kepala Biro Humas Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, Kamis (28/3).
Menurut Marius, sudah banyak kasus yang terjadi di area Taman Nasional Komodo seperti, ulah wisatawan yang membuat Gili Lawa terbakar, wisatawan yang memancing Komodo berenang ke tengah laut, hingga memaksa Komodo untuk berlari mengejar bangkai daging. Kasus-kasus seperti ini dinilai karena kurangnya pengawasan serta pengamanan.
“Rentetan kasus yang terjadi, sudah memperlihatkan kelemahan dan memperlihatkan manajemen yang sangat lemah dan harus dievaluasi. Kita harapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus mengevaluasi manajemen itu secara cepat, dan memastikan pengelolaannya dalam waktu dekat diserahkan kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap jaringan perdagangan satwa liar yang menyelundupkan 41 ekor komodo ke luar negeri.
Puluhan ekor bayi komodo diambil dari Pulau Flores, dan sudah melalui beberapa tangan dalam penjualannya dengan harga yang berbeda. Satu ekor komodo dijual dengan harga lima ratus juta rupiah.
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, memberi apresiasi kepada Kepolisan Daerah Jawa Timur, karena berhasil mengungkap kasus penyelundupan 41 bayi Komodo.
Pemerintah Nusa Tenggara Timur berharap, pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur cepat mengungkap jaringan kasus ini, sehingga bisa diketahui siapa otak dibalik penyelundupan binatang purba yang diakui oleh dunia melalui Unesco.
Melihat beragam kasus yang terjadi di Taman Nasional Komodo, pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur berharap Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, secepatnya memberikan kewenangan kepada pihaknya untuk mengelola karena dinilai kurangnya pengawasan maupun pengamanan.
Baca Juga : Kakak Pertama Luna Maya Jauh Lebih Mempesona
“Faktor utama adalah pada pengelolanya, pengelola Taman Nasional Komodo sendiri. Kenapa? karena memang mereka yang diberi kewenangan oleh undang-undang untuk mengelola itu, dan ketika terjadi itu maka yang bertanggung jawab adalah kita sebagai pengelola itu, ada apa di sana,” kata Kepala Biro Humas Setda NTT, Marius Ardu Jelamu, Kamis (28/3).
Menurut Marius, sudah banyak kasus yang terjadi di area Taman Nasional Komodo seperti, ulah wisatawan yang membuat Gili Lawa terbakar, wisatawan yang memancing Komodo berenang ke tengah laut, hingga memaksa Komodo untuk berlari mengejar bangkai daging. Kasus-kasus seperti ini dinilai karena kurangnya pengawasan serta pengamanan.
“Rentetan kasus yang terjadi, sudah memperlihatkan kelemahan dan memperlihatkan manajemen yang sangat lemah dan harus dievaluasi. Kita harapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan harus mengevaluasi manajemen itu secara cepat, dan memastikan pengelolaannya dalam waktu dekat diserahkan kepada pemerintah provinsi Nusa Tenggara Timur,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ditreskrimsus Polda Jawa Timur mengungkap jaringan perdagangan satwa liar yang menyelundupkan 41 ekor komodo ke luar negeri.
Puluhan ekor bayi komodo diambil dari Pulau Flores, dan sudah melalui beberapa tangan dalam penjualannya dengan harga yang berbeda. Satu ekor komodo dijual dengan harga lima ratus juta rupiah.
SUKA MAIN JUDI? TAPI BINGUNG DIMANA MAIN YANG AMAN DAN TERPERCAYA?
DISINI...DAFTAR DAN BERGABUNG DI WWW.MADU4D.NET , SEGERA BERGABUNG DAN DAFTAR KAN SEKARANG JUGA !!
BANYAK BONUS DAN PROMO MENARIK HANYA DISINI MADU4D, BOSKU MENANG BERAPAPUN AKAN KAMI BAYAR YAH BOS^^
DI JAMIN AMAN 100%
Berikut HOT PROMO BONUS MADU4D :
- Bonus New Member 10%
- Bonus Harian UP TO 10%
- Bonus CashBack 5% ( Games & Tangkas )
- Bonus Referral up to 1 % ( Togel )
- Bonus Rollingan up to 0.8% ( Casino )
- Bonus Rollingan 0.3% ( Sportbook )
- Bonus Rollingan 0.3% ( Sambung Ayam )
- Bonus CashBack up to 15% ( Sportbook )
- Bonus CashBack up to 15% ( Sabung Ayam )
- Bonus CashBack Up TO 15% ( SLOT GAME )
- Bonus Referral Togel :
-- 4D & COLOK : 1%
-- 2D & 3D : 0.5%
- Bonus Referral up to 2% ( Sportbook & Sabung Ayam )
No comments: